Foto Dan Kisah Kepompong Akan Jadi Kupu-Kupu

ulat
Seekor ulat mirip ular sedang diam di batang jeruk ini di rekam pakai kamera ponsel asus zenfone 5. Sudah tahukah Anda sepasang mata di tubuh ulat itu bukanlah mata sebenarnya cuma kamuflase.

Telur - larva - larva berganti kulit jadi ulat - ulat membungkus dirinya menjadi kepompong dan terakhir kupu-kupu akan keluar dari kepompong, itulah cara kupu-kupu bermetamorfosir. Ulat lebih banyak menghabiskan waktunya dengan memakan daun pada malam hari dan pada siang hari hari ia diam atau tidak aktif tapi setelah itu ia mulai berhenti makan dan mulai membungkus dirinya menjadi kepompong. 

Masa menjadi ulat sangat cepat setelah itu ia akan menjadi kepompong dalam beberapa minggu dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang keluar dari kepompong. Begitulah kisah perjuangan dari kupu-kupu yang memiliki sayap indah.

Kisah Anak Kecil Dan Kepompong Menjadi Kupu-Kupu

Pada suatu masa ada seorang bocah laki-laki menemukan kepompong di ranting pohon. Ia dengan serius mengamati kepompong itu dari dekat dan melihat ada lubang kecil di bagian tengahnya. Dan terlihat di dalamnya ada seekor kupu-kupu yang sedang berusaha untuk keluar dari kepompong.

Karena belum pernah melihat secara langsung proses metamorfosis kepompong menjadi kupu-kupu, membuat bocah itu menjadi antusias, ia duduk menunggu dan mengamati kepompong tersebut.

Ketika sebagian dari tubuh kupu-kupu mulai keluar tapi terlihat sangat kesulitan untuk keluar sepenuhnya. Kupu-kupu terus menggeliat untuk bisa keluar dari kepompong tapi karena prosesnya sangat lama. Bocah laki-laki mulai merasa iba.

“Ah, kasihan kupu-kupu ini, mungkin dia terjepit dan tidak bisa keluar”, pikir bocah itu. Akhirnya ia menemukan ide dan segera berlari ke dalam rumah untuk mengambil gunting. Tanpa pikir panjang, ia mulai menggunting sedikit demi sedikit kepompong tersebut. Hingga akhirnya kupu-kupu terbebas keluar dengan mudahnya.

Bocah itu merasa senang karena usahanya berhasil menyelamatkan kupu-kupu keluar dari kepompong, tapi beberapa menit kemudian bocah itu mulai kebingungan, ia melihat kupu-kupu tidak dapat terbang, hanya bisa merayap kesana kemari tanpa bisa terbang dan hingga akhirnya mati dengan sendirinya.

Ternyata bagi kupu-kupu, pada saat dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk keluar dari kepompong, ada suatu cairan di dalam tubuhnya yang akan mengalir ke seluruh tubuhnya, yang akan membuat sayapnya mengembang sempurna sehingga ia dapat terbang, begitu ia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Hikmah dari cerita itu, yakni:

Ternyata apa yang telah dilakukan oleh anak laki-laki tersebut, malah membuat kupu-kupu tidak bisa terbang. Membantunya keluar dari kepompong, memang membuat kupu-kupu keluar lebih mudah, namun setelah itu kupu-kupu tidak bisa kemana-mana karena tidak mampu menggepakkan sayapnya, sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.

Kadangkala, dalam kehidupan ini, kita sering membantu orang lain karena kasihan atau tidak tega, namun sebenarnya malah membuat mereka menjadi tidak mandiri atau ketergantungan. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang, mematikan kreativitas dan inisiatifnya.

Setidaknya mari kita berikan kesempatan kepada mereka untuk berjuang dengan kemampuan dirinya, menjalani proses belajar untuk keluar dari kesulitan yang mereka hadapi, yang di mana ketika mereka berhasil melewatinya, dengan begitu mereka akan menjadi pribadi yang lebih kuat.

Begitu juga, pada saat kita menghadapi masalah hidup yang terasa sulit, jangan mudah untuk menyerah dan mengharapkan orang lain mengulurkan bantuannya, berjuanglah dengan mengerahkan potensi yang kita miliki atau kembangkan keahlian kita, karena semua proses yang kita lewati itu akan membuat diri kita semakin kuat dan mandiri.

caterpillar
Seekor ulat sedang berdiam diri di ranting jeruk ini di rekam pakai kamera ponsel asus zenfone 5.

caterpillar cocoon
Seekor ulat siap mengubah dirinya menjadi kepompong ini rekam pakai kamera ponsel asus zenfone 5.

kepompong aau cocoon
Ulat telah menjadi kepompong dan tubuhnya di topang dengan seutas benang.


Comments